INTERAKSI
GENOTIPE X LINGKUNGAN
A.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui cara menganalisis besarnya pengaruh interaksi
antara genotipe dengan lingkungan terhadap fenotipe tanaman.
B.
TINJAUAN
PUSTAKA
Lingkungan
(E) adalah segala sesuatu yang berada di luar genotipe, yang dapat berupa lingkungan makro yaitu lokasi,
musim/tahun (G*E) dan lingkungan mikro yaitu lingkungan di sekeliling tanaman yang meliputi cekaman abiotik
(terutama faktor edafik), cekaman biotik (OPT: hama, penyakit, gulma), kondisi
filosfer (suhu, RH, sinar matahari), dan kompetisi antar tanaman.
Penampilan
tanaman atau yang umum disebut sebagai fenotipe (P), pada dasarnya dipengaruhi
oleh faktor genetik (G) dan lingkungan (E). Namun selain itu terdapat faktor
lain yang turut mempengaruhi penampilan tanaman di lapangan, yaitu interaksi
genetik dengan lingkungan (G*E) (Khusmatul, 2011).
Keanekaragaman lingkungan tumbuh
pengujian dapat menimbulkan interaksi antar pengaruh genotipe dengan lingkungan
(interaksi G X E), sehingga penampilan fenotipe dari suatu genotipe akan bervariasi
dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Interaksi genotipe lingkungan sangat
penting dalam melakukan seleksi tanaman dan dalam membuat rekomendasi tentang
genotipe yang akan di anjurkan. Interaksi genotipe terjadi bila beberapa
genotipe akan berubah dengan terjadinya perubahan lingkungan. Genotipe yang
menghasilkan nilai tinggi pada suatu lingkungan belum tentu juga dapat
menghasilkan nilai yang sama tinggi pada lingkungan yang berbeda (Weber dan
Wricke, 1990).
Berdasarkan
respon terhadap lingkungan, genotipe tanaman dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian. Pertama adalah kelompok yang menunjukkan kemampuan beradaptasi pada
lingkungan yang luas, berarti interaksi genotipe x lingkungan kecil. Kelompok
kedua yaitu kelompok yang berkemampuan untuk beradaptasi sempit. Berperagaan
baik pada sesuatu lingkungan dan berperagaan buruk pada lingkungan yang
berbeda, berarti interaksi genotipe lingkungannya besar (Sumartono et al., 1992).
Beberapa
metode statistik dapat digunakan untuk menduga stabilitas dan adaptibilitas
fenotipe dari sekelompok genotipe diantaranya adalah dengan AMMI (Additive Main
Effects dan Multipicative). Analisis AMMI adalah suatu teknik analisis data
percobaan dua faktor perlakuan dengan pengaruh utama perlakuan bersifat aditif
sedangkan pengaruh interaksi di modelkan dengan model bilinier.
Genotipe
yang tumbuh dilintas lingkungan pengujian dan memberikan nilai IPCA
(Interaction Principle Component Analysis) yang mendekati nol, memberikan
indikasi bahwa genotipe tersebut bersifat labil. Jika nilai IPCA sangat jauh
dari titik nol menjadi petunjuk bahwa genotipe tersebut memiliki daya adaptasi
yang spesifik. Gambaran biplot dari nilai IPCA genotipe terhadap lingkungan
dapat memberikan kemudahan identifikasi genotipe yang memenuhi kriteria dalam
stabilitas dan adaptibilitas (Cornellius, 1993; Gauch, 1992; Ismail et al., 2003).
C. ALAT DAN BAHAN
PRAKTIKUM
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini antara lain komputer dan alat tulis menulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah data berat gabah per rumpun 23 genotipe
padi pada 3 lokasi.
D.
CARA
KERJA
1.
Data yang ada diketik pada excel dengan
cara
Lokasi
|
Genotype
|
Ulangan
|
BGPR
|
1
|
1
|
1
|
16,82
|
1
|
1
|
2
|
17,28
|
1
|
1
|
3
|
16,17
|
1
|
2
|
1
|
18,16
|
1
|
2
|
2
|
18,54
|
1
|
2
|
3
|
18,18
|
....
|
....
|
....
|
....
|
3
|
3
|
3
|
17,49
|
2. Program
Genstat dibuka
a. Diklik
Run discovery
b. Muncul
genstat, diklik “cancel”
c. Diklik
menu “spread”, muncul new, lalu diklik “from clipboard”
d. Muncul
“new spread sheet from clipboard” kemudian oke
E. ANALISIS DATA
************************ AMMI Analysis ************************
**************** The Genotype means and scores ****************
Genotype NG Gm
IPCAg[1] IPCAg[2]
G1 1 24.63
0.78754 0.42147
G2 2 23.36
0.30860 -0.99458
G3 3 18.40
0.35819 -0.90276
G4 4 23.95
0.92059 0.62991
G5 5 22.53
-0.03708 -0.14720
G6 6 25.00
-0.70257 0.74557
G7 7 23.63
1.33042 0.47191
G8 8 19.65
-0.30189 -1.12148
G9 9 25.65
0.36102 1.07651
G10 10 18.38
0.15845 -0.83945
G11 11 19.95
0.43841 0.02143
G12 12 20.87
-0.23234 0.22948
G13 13 18.33
0.99365 -0.21939
G14 14 23.19
-1.21746 -0.62485
G15 15 24.55
0.35755 0.52131
G16 16 22.01
0.18404 -0.27337
G17 17 20.42
-1.02719 0.06514
G18 18 22.62
-0.61770 -0.28153
G19 19
19.89 -1.06401 -0.43287
G20 20 19.44
-0.34985 -0.57130
G21 21 24.44
-1.13492 1.16502
G22 22 24.79
-1.10689 1.02061
G23 23 16.41
1.59345 0.04038
************** The environment means and scores **************
Environment NE Em
IPCAe[1] IPCAe[2]
E1 1 14.00
1.22730 -2.39321
E2 2 22.55
1.89278 2.07550
E3 3 28.93
-3.12007 0.31771
*************** The ANOVA table for AMMI model ***************
Source df SS MS F F_prob
Total 206 10486 50.9 * *
Treatments 68 10103 148.6 58.47 0.00000
Genotypes 22 1390 63.2 24.87 0.00000
Environments 2 7745 3872.7 490.72 0.00000
Block 6 47 7.9 3.11 0.00705
Interactions 44 967 22.0 8.65 0.00000
IPCA 23 659 28.7 11.28 0.00000
IPCA 21 308 14.7 5.78 0.00000
Residuals 0 0 * * *
Error 132 335 2.5 * *
NB: the block source of variation refers to
blocks within environments
F. PEMBAHASAN DAN
KESIMPULAN
IPCA merupakan hasil analisis interaksi
komponen utama yang menunjukkan daya adaptasi suatu genotipe pada suatu
lingkungan, apakah daya adaptasinya luas (stabil) atau sempit (khusus). Berdasarkan
hasil analisis dengan menggunakan analisis AMMI, maka dapat diketahui bahwa
genotipe yang memiliki daya adaptasi
umum adalah G5, karena titik G5 terletak paling dekat dengan titik nol sehingga
daya adaptasinya luas (stabil) dan dapat menunjukkan fenotipe yang baik pada
ketiga lokasi. Sedangkan genotipe yang memiliki daya gabung khusus pada lingkungan atau lokasi pertama adalah G8, artinya genotipe tersebut hanya dapat ditanam
pada lokasi 1 saja, sedangkan jika ditanam pada lokasi lainnya, genotipe
tersebut belum tentu dapat menunjukkan fenotipe yang baik. Pada lokasi ke 2 dan
lokasi ke 3, genotipe yang mempunyai daya gabung khusus adalah G21 dan G9, sama
halnya dengan genotipe pada lokasi pertama yang mempunyai daya gabung yang
sempit (khusus) sehingga hanya dapat ditanam pada lokasi tertentu saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Khusmatul. 2011. Interaksi Genotipe lingkungan. http://khusmatul-aurora.blogspot.com/2011/01/
interaksi-genotip-lingkungan.html. Diakses
pada tanggal 21 Juni 2012.
Muliarta. 2012. Bahan Ajar Teknik Analisis dan Rancangan
Persilangan :Genotipe x
Lingkungan. Fakultas Prtanian Universitas Mataram.
0 komentar:
Posting Komentar