Jumat, 21 September 2012

Laporan Heritabilitas dalam Arti Luas

Diposting oleh Unknown di 01.29

PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Tanaman mampu mewariskan sifatnya kepada keturunannya. Sifat tanaman yang tampak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Sedangkan sifat tanaman yang dapat diwariskan  berasal dari faktor genetik. Untuk mengetahui seberapa besar faktor genetik yang menpengaruhi kenampakan sifat tanaman disebut heritabilitas. Jika faktor genetik tanaman tersebut pengaruhnya lebih banyak sedangkan faktor lingkungan tidak mendukung maka sifat yang diwariskan tidak akan nampak.
Heritabilitas merupakan suatu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan tetua dalam menurunkan kesamaan sifat kepada keturunannya. Oleh karena itu heritabilitas perlu diketahui karena dapat membantu para pemulia untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang diinginkan.
B.     Tujuan
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya heritabilitas arti luas beberapa sifat pada tanaman jagung.  
C.    Lokasi dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu 22 april 2012, di lahan fakultas Pertanian, Narmada.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian dari keragaman total (yang diukur dengan raga) dari suatu sifat yang diakibatkan oleh pengaruh genetik. Secara statisitik merupakan reaksi observed fenotifik variance, yang disebabkan perbadaan hariditas diantara gen dan kombinasi gen genotype individu-individu sebagai suatu unit (Warwick, dkk, 1983).
Ada dua pengertian haritabilitas, yaitu heritabilitas dalam arti luas dan dalam arti sempit, akan tetapi yang digunakan secara unu adalah dalam arti sempit. Heritabilitas dalam arti luas adalah total atau penjumlahan antara ragam genetik, dominantt dan epistasis dibagi dengan total atau penjumlahan antara ragam genetik, dominant, epistasis, dan lingkungan. Sedangkan heritabilitas dalam arti sempit yaitu : Ragam genetik per total atau penjumlahan antara ragam genetik, dominant, epistasis, dan lingkungan (Firman, 2011).
Prinsip dasar dalam menduga nilai heritabilitas ada beberapa cara utama (Johnson and Rendel, 1966) :
1.Etimilasi nilai heritabilitas dapat dianalisis dari ragam suatu populasi yang isogen( ragam yang sama ),dibandingkan dengan ragam populasi umum
2. Melalui seleksi dalam populasi bila dilakukan suatu seleksi maka frekuaensi gennya akan berubah dan perubahan frekuansi gen inilah yang diduga sebagai kemampuan genetik yang diperoleh dari tetuanya.
3. Melalui perhitungan korelasi dan regresi dari induk atau orang tua dengan anaknya.Cara ini merupakan paling akurat, karena dianalisis berdasarkan kekerabatannya secara genetik.



III. LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini antara lain:
a.    Diamati 5 baris tanaman jagung, dan pada setiap baris diamati 6 tanaman jagung.
b.    Setiap satu tanaman jagung diamati  tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, dan lebar daun. Tinggi tanaman diamati mulai batang jagung diatas tanah sampai buku terakhir (buku paling atas).
c.    Daun yang diamati panjang dan lebarnya  hanya daun no 5 dari atas. Panjang daun diamati mulai dari pangkal sampai ujung daun, sedangkan lebar daun diamati pada bagian yang paling lebar.
d.   Hasil pengamatan ditampilkan pada tabel pengamatan, kemudian data tersebut dihitung analisis keragaman dan nilai heritabilias arti luasnya.



IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Jumlah daun (lembar) per tanaman jagung setelah umur keluar malai
Perlakuan
Ulangan
1
2
3
4
5
6
G1 (baris 1)
14
11
11
13
13
10
G2 (baris 2)
11
9
11
10
10
13
G3 (baris 3)
11
12
12
13
13
12
G4 (baris 4)
11
10
11
14
10
11
G5 (baris 5)
13
12
10
10
10
11

Tabel 2. Analisis Keragaman Variabel Jumlah Daun
Source of Variation
SS
df
MS
F
P-value
F crit
Rows
7.666667
4
1.916667
1
0.430682
2.866081
Columns
4.666667
5
0.933333
0.486957
0.781967
2.71089
Error
38.33333
20
1.916667










Total
50.66667
29





Keterangan:
Rows = perlakuan; Columns = blok; Error = galat
Ragam Genotipe
-1.11022E-16
Ragam Fenotip
1.916666667
Nilai Heritabilitas
-5.79247E-17

Tabel 3. Tinggi tanaman (cm) setelah keluar malai
Perlakuan
Ulangan
1
2
3
4
5
6
G1 (baris 1)
188
178
173
186.5
187.5
171
G2 (baris 2)
143.5
169
155.5
158.5
164
175
G3 (baris 3)
147
163
157.5
137
187
173
G4 (baris 4)
170
174
176
170
164
192
G5 (baris 5)
178.5
191
168
172
175
183



Tabel 4. Analisis Keragaman Variabel Tinggi Tanaman
Source of Variation
SS
df
MS
F
P-value
F crit
Rows
2154.583
4
538.6458
4.578926
0.008679
2.866081
Columns
959.2417
5
191.8483
1.630866
0.19765
2.71089
Error
2352.717
20
117.6358










Total
5466.542
29





Keterangan:
Rows = perlakuan; Columns = blok; Error = galat
Ragam Genotipe
70.16833
Ragam Fenotipe
187.8042
Heritabilitas Arti Luas
0.373625

Tabel 5. Lebar daun (cm) yang no 5 dari atas
Perlakuan
Ulangan
1
2
3
4
5
6
G1 (baris 1)
7
7
7.5
6.7
7.4
7
G2 (baris 2)
8
7
6.5
6.5
7
6
G3 (baris 3)
8.5
8
7
7
8
9.3
G4 (baris 4)
8
8.5
6.5
6
7
7
G5 (baris 5)
10.5
9
6.7
8
7
7

Tabel 6. Analisis Keragaman Variabel Lebar Daun
Source of Variation
SS
df
MS
F
P-value
F crit
Rows
7.114667
4
1.778667
2.862047
0.050222
2.866081
Columns
9.544
5
1.9088
3.071444
0.03232
2.71089
Error
12.42933
20
0.621467










Total
29.088
29





Keterangan:
Rows = perlakuan; Columns = blok; Error = galat
Ragam Genotipe
0.192867
Ragam Fenotipe
0.814333
Heritabilitas Arti Luas
0.23684

Tabel 7. Panjang daun (cm) yang no 5 dari atas
Perlakuan
Ulangan
1
2
3
4
5
6
G1 (baris 1)
63
79
73.5
66.5
62.3
88
G2 (baris 2)
67.5
85
56
59
77
57
G3 (baris 3)
70.5
81
70
79
77.5
78
G4 (baris 4)
76
78
65
50
72
58
G5 (baris 5)
74
82
85
82
77
73

Tabel 8. Analisis Keragaman Variabel Panjang Daun
Source of Variation
SS
df
MS
F
P-value
F crit
Rows
712.6153
4
178.1538
2.408955
0.083304
2.866081
Columns
567.52
5
113.504
1.534775
0.223943
2.71089
Error
1479.097
20
73.95483










Total
2759.232
29





Keterangan:
Rows = perlakuan; Columns = blok; Error = galat
Ragam Genotipe
17.3665
Ragam Fenotipe
91.32133
Heritabilitas Arti Luas
0.190169

Nilai heritabilitas dibagi dalam beberapa kategori menurut Stansfield yaitu tergolong rendah jika nilai heritabilitasnya < 20 %, tergolong sedang jika nilai heritabilitasnya 20-50 %, dan tergolong tinggi jika nilai heritabilitasnya > 50 %.
 Berdasarkan kategori tersebut maka nilai heritabilitas yang diperoleh dari hasil analisis data untuk variable pengamatan jumlah daun adalah -5.79247E-17, menunjukkan bahwa nilai heritabilitasnya tergolong rendah. Untuk variable pengamatan tinggi tanaman diperoleh nilai heritabilitas sebesar 0.373625, menunjukkan bahwa nilai heritailitasnnya juga tergolong rendah. Sama halnya dengan variable pengamatan lebar daun dan panjang daun nilai heritabilitasnya juga tergolong rendah yaitu dengan nilai berturut-turut 0.23684 dan 0.190169.
Semua variable pengamatan diatas menunjukkan nilai heritabilitas yang tergolong rendah karena nilainya < 20 %. Hal ini berarti bahwa peran genetik terhadap 4 variable pengamatan jagung tersebut sangat kecil dan sebagian besar fenotipenya dipengaruhi oleh lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

E.J. Warwick, dkk. 1995. Pemuliaan ternak. Gadjah Mada University Press. Jogja.
Firman, Adi. 2011. Heritabilitas. http://adifirman.wordpress.com/2011/01/27/89/. Diakses pada
tanggal 19 Juni 2012.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Little Shining Light Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea