Selasa, 15 Juni 2010

CIRI-CIRI MORFOLOGI TANAH

Diposting oleh Unknown di 16.16 2 komentar

Andosol

Andosol berasal dari bahasa jepang yaitu “ando” yang artinya hitam mata kelam.

Tanah andosol adalah tanah berwarna hitam kelam, sangat jarang ber BO dan lempung amorf (terutama allophan).

Ciri morfologi :

- Warna hitam-hitam

- Sangat poreous

- Sangat gembur

- Tidak liat

- Tidak lekat

- Struktur lemah/granulir

- Terasa berminyak (smeary) karena ber BO 8-30%

- pH 4,5 – 6,0

- WHC tinggi

- Terasa seperti sabun (soapy) bila di remas

Sifat Mineralogi :

- Fraksi debu dan pasir halus berupa gelas fulkanik dengan mineral feromognesia

- Fraksi lempung alojan atau halloysit

Sifat Fisika Kimia:

1. BS rendah

2. KPK & KPA tinggi

3. Kadar C & N tinggi

4. P rend krn terfiksasi kuat

5. BJ <>

6. Kapasitas lapang > 15%

Sifat Fisik Andosol yang baik:

  1. WHC tinggi
  2. Angka atterberg sangat tinggi
  3. Selalu jenuh air jika tertutup vegetasi
  4. Sangat gembur tapi mudah diolah
  5. Permeabilitas sangat tinggi

Podsolik Merah Kuning

               Kombinasi grup tanah zonal, Podzolik Merah dan Podzolik Kuning, tersusun dari tanah-tanah yang terbentuk di wilayah beriklim hangatsedang sampai tropis, beriklim lembab, di bawah vegetasi hutan deciduous atau hutan konifer dan biasanya, kecuali sedikit anggota Grup Podzolik Kuning, pada kondisi berdrainase bagus.

Ciri utama dari tanah podsolik merah kuning sebagai berikut:

  1. Terbentuk pada daerah dengan curah hujan antara 2.500 hingga 3.000 mm tiap tahun dengan bulan kering lebig dari 3 bulan.
  2. Terhampar pada lanskap tua bergelombang hingga berbukit dan berada pada ketinggian lebih dari 25 m diatas permukaan laut.
  3. Tekstur tanah adalah liat, struktur blok di lapisan bawah, konsistensi teguh, serta dijumpai adanya plintit serta konkresi besi.
  4. Kemasaman tanah umumnya tinggi dengan pH kurang dari 5,5.
  5. Kadar bahan organik berkisar dari rendah hingga sedang dan kadar N rendah.
  6. Kapasitas tukar kation umumnya kurang dari 24 me/100g liat dan kejenuhan basa kurang dari 35 %.
  7. Permeabilitas lambat sampai baik dan sangat peka terhadap erosi.

8. Kejenuhan Al , Fe dan Mn tinggi

9. Daya jerap terhadap fosfat kuat

10. Kejenuhan basa rendah ; kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan induk masam (feksil) atau batuan pasir, Zn cukup namun tereluviasi.

11. Daya simpan air terbatas

12. Kedalaman efektif terbatas

13. Derajat agregasi rendah dan kemantapan agregat lemah baik pada lahan berlereng maupun datar.

Rendzina

Renzina termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Rendzina adalah tanah-tanah mineral yang mempunyai morfologi serupa dengan tanah-tanah praire. Lapisan atasnya tebal (10-40 cm), dan berwarna gelap atau abu gelap, kaya bahan organic dan basa-basa dan pH nya netral.Umumnya dibentuk dari bahan batuan kapur dan proses pembentukannya sangat di pengaruhi oleh iklim. Luas tanah ini sekitar 9.91 juta ha atau 5.3% dari total daratan Indonesia. Ditemukan di Irian Jaya (5.75 juta ha), NTT (1.05
juta), Maluku (0.53 Juta), Kalimantan Timur (0.52 juta), Sulawesi Tengah (0.39 million), dan Jawa Timur (0.37 juta ha).

Tanah Salin Sodik

               Tanah salin-sodik Tanah yang mengandung baik banyak garam terlarut maupun Na+ dapat tukar yang secara nyata akan mempengaruhi produksi tanaman di semua kondisi tanah dan tanaman. Konduktifitas elektrik dan rasio adsorpsi sodium dari ekstrak jenuh sekurang-kurangnya 0,4 Siemens per meter dan 13.

Podsol

Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol.

Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horizon spodik, suatu horizon dalam dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium (Al) dengan atau tanpa oksidasi besi (Fe). Horizon iluvial ini dijumpai dibawah horizon eluviasi, biasanya suatu horizon albik (berwarna merah muda, dengan demikian memadai bila disebut abu kayu). Umumnya terbentuk diwilayah iklim humid, dibawah vegetasi hutan basah dan berkembang dari bahan endapan dan batuan sediment kaya kuarsa yang dipercepat oleh adanya vegetasi yang menghasilkan serasah asam. Senyawa – senyawa organic tercuci kebawah bersama air perkolasi sehingga tanah permukaan menjadi berwarna terang, sedang horizon bawah menjadi berwarna gelap karena terjadinya selaput organic pada butir-butir tanah.

Ciri – ciri morfologi tanah spodosol tersusun atas : Horizon A2, merupakan lapisan yang mencirikan berupa abu berwarna pucat dengan tekstur liat berlempung, berminyak jika dipijat, kadang-kadang ada konkresi. Horizon B dibedakan dengan jelas dari horizon diatasnya oleh warnanya yang coklat kelam sampai coklat biasa, tekstur lebih halus, struktur tiang akibat saling koagulasi Al dan Fe yang bermuatan positif dengan bahan organik yang bermuatan negatif, sering kali horizon ini mengandung padas. Horizon BC dan C, makin bawah warnyanya makin mendekati warna bahan induk dan tekstur makin kasar.

Asam Amino yang Terdapat Pada Makanan

Diposting oleh Unknown di 16.14 3 komentar

Asam amino adalah senyawa yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.

Fungsi Asam Amino antra lain :

  1. Penyusun protein, termasuk enzim.
  2. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)
  3. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan).

Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi, yaitu isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat setengah esensial dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.

Dari sekitar 80 jenis asam amino yang ditemukan di alam, tubuh manusia hanya membutuhkan seperempatnya untuk menjalankan ratusan fungsi dalam tubuh. Mulai dari memastikan bahwa pembelahan sel terjadi dengan sempurna, fungsi-fungsi metabolisme, memelihara daya ingat, pertumbuhan hingga penyembuhan. Ini, terutama, tergantung pada terpenuhinya kebutuhan asam amino secara seimbang.

Sumber-sumber asam amino yang berkualitas tinggi adalah protein hewani, misalnya daging sapi, daging ayam, telur, produk susu (dairy product). Kacang kedelai adalah sumber asam amino dengan kualitas yang hampir menyamai protein hewani. Protein nabati selain kedelai adalah sumber asam amino kualitas nomor dua. Misalnya, avokad, gandum cokelat, biji labu, dan kacang-kacangan, termasuk kacang hijau, kacang tanah, dan kacang polong. Buah, sayur, dan gelatin adalah sumber asam amino berkualitas rendah yang berarti dapat melakukan fungsi dasarnya tetapi untuk waktu yang tidak lama.

Glutein adalah protein yang terkandung dalam biji sereal (padi, jagung, gandum, jelai, sorgum), kasein terkandung dalam susu, vitelin adalah protein yang membina kuning telur, dan albumin terkandung dalam putih telur.

Asam Amino esensial adalah asam amino yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:

  1. Triptofan merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di dapatkan dari karbohidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim, pisang, susu, dan keju.
  2. Treonin terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan biji wijen.
  3. Metionin bersifat esensial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber utama metionin adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan), susu (susu murni, beberapa jenis keju), sayuran (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
  4. Lisin terdapat dalam protein kedelai, biji polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
  5. Leusin banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak ditemui kandungan leusin.
  6. Isoleusin paling banyak terdapat pada oats dan jewawut. Tapi selain itu juga terdapat pada gandum, barley, beras, jagung, dan sorgum tetapi kandungannya hanya sedikit.
  7. Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
  8. Valin terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, dan wijen.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

  1. Tirosin pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esensial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagai obat stimulan dan penenang yang efektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
  2. Sistein sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
  3. Serin pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
  4. Prolin fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein. Paling banyak terdapat pada gandum.
  5. Glisin secara umum, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi. Glisin terdapat pada beras.
  6. Asam glutamat karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG. Terdapat pada gandum.
  7. Asam aspartat sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan. Terdapat pada beras.
  8. Ariginin sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
  9. Alanin ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
  10. Histidin bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Terdapat pada jagung.
  11. Glutamin merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
  12. Asparagin di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).

Selain itu, diketahui pula udang mentah mengandung 20,3 gr protein ataucukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %. Profil asam amino udang (per 100 gr) berturut-turut yang termasuk tinggi adalah asam glutamat (3465 mg), asam aspartat (2100 mg), arginine (1775 mg), lysine (1768 mg), leucine (1612 mg), glycine (1225 mg), isoleucine (985 mg), dan valine (956 mg). Artinya, udang sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang membutuhkan protein untuk membentuk otot.

Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen pada orang dewasa. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitter.

DAFAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Asam Amino. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino. Diakses

tanggal 5 Mei 2010

Anonim. 2010. Udang Kaya Protein dan Rendah Kalori. http://www.sportindo.com.

Diakses tanggal 5 Mei 2010

Anonim. 2010. Makanan Sehat. http://supersuga.wordpress.com. Diakses tanggal 5

Mei 2010

Buckle, F.A, dkk. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press

Poedjiadi, anna, dkk. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

Sajogyo, dkk. 1986. Menuju Gizi Baik yang Merata. Yogyakarta: UGM-Press

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi, dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka

Proses Suksesi

Diposting oleh Unknown di 16.12 0 komentar

Suksesi merupakan aspek yang penting dalam ekologi hutan. Suksesi merupakan proses yang terjadi secara terus-menerus yang ditandai oleh perubahan vegetasi, tanah, dan iklim dimana proses ini terjadi. Pengetahuan tentang suksesi tidak hanya mempelajari proses-proses terbentuknya hutan, dari habitat yang tidak bervegetasi, menjadi hutan klimaks, tetapi juga mempelajari proses regenerasi/pemulihan hutan-hutan klimaks yang terganggu oleh manusia. Suksesi ini berlangsung karena habitat tempat tumbuh masyarakat tumbuhan mengalami modifikasi oleh beberapa daya kekuatan alam dan aktivitas organisme berupa perubahan-perubahan terhadap tanah, air, kimia, dan lain-lain.

  1. Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karena aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

  1. Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.

Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.

ilmu tanah dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan

Diposting oleh Unknown di 16.11 0 komentar

Mengapa mempelajari ilmu tanah merupakan bagian penting dalam rangka pembangunan berkelanjutan?

Jawab:

Manfaat mempelajari ilmu tanah untuk pembangunan berkelanjutan karena saat ini tanah merupakan sumber daya yang memiliki posisi strategis dalam kontek pembangunan nasional. Segala bentuk pembangunan hampir seluruhnya memerlukan tanah untuk aktifitasnya. Dalam kaitan tersebut, diperlukan upaya untuk lebih meningkatkan peran penatagunaan tanah untuk dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Tanah dipelajari sebagai piranti mencapai tujuan ilmu-ilmu lain yang sudah berkembang terlebih dahulu seperti geologi, botani, kimia dan klimatologi atau untuk mengelola lahan bagi produksi pangan dan sandang (Arnold, 1983).

Seperti yang telah dimaklumatkan dalam Pasal 1, PP No. 16/2004 Tentang Penatagunaan Tanah, yang dimaksudkan penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Penatagunaan tanah ini merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan seperti tercantum pada pasal 3 mengenai tujuan dari penatagunaan tanah. Dari sini dapat kita telaah bahwa, penatagunaan tanah merupakan ujung tombak dalam mengimplementasikan RTRW di lapangan. Hal ini didasarkan bahwa, dalam setiap jengkal tanah, pada hakekatnya telah melekat hak kepemilikan tanah. Sehingga untuk mewujudkan RTRW dalam setiap jengkal tanah mau tidak mau harus berinteraksi dengan pemegang hak atas tanah tersebut.

Penatagunaan tanah memiliki dua peran utama dalam mewujudkan rencana tata ruang guna kepentingan masyarakat secara adil. Pertama, peran secara makro, penatagunaan tanah bersama-sama dengan instansi lain baik pusat maupun daerah, bekerja sama untuk merumuskan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Kedua, yaitu peran penatagunaan tanah di level mikro adalah implementing penatagunaan tanah dalam pada administrasi pertanahan. Di sini peran penatagunaan tanah semakin jelas, dimana secara langsung dalam administrasi pertanahan, penatagunaan tanah dapat terlibat langsung dalam proses administrasi pertanahan.

Libatan ilmu tanah sekarang tidak terbatas pada masalah produksi biomassa berguna (pertanian, kehutanan, dan peternakan). Kepentingan gatra tanah memperoleh pengakuan yang makin meningkat berkenaan dengan penanganan berbagai persoalan mengenai banyak persoalan aspirasi manusia selain daripada sandang, pangan, papan, dan bahan kayu. Pengetahuan mendalam tentang cirri dan perilaku tanahkini menjadi sesuatu yang tidak terabaikan bagi pemecahan masalah lingkunganseperti sanitasi lingkungan, analisis dan penaksiran dampak lingkungan, perubahan iklim global, keanekaan hayati, dan pencagaran margasatwa. Oleh karena tanah memainkan peranan maha penting dalam daur hidrologi maka ilmu tanah perlu sekali diperhatikan dalam kajian pengelolaan sumber daya air guna pembangunan yang berkelanjutan.

Tugas ilmu tanah dalam konteks social dan ekonomi adalah mengalokasikan lahan untuk berbagai penggunaan dengan maksud memenfaatkan sepenuhnya kesempatan setempat yang tersedia. Dengan jalan ini ilmu tanah dapat membantu mngurangikendala social dan ekonomi yang dihadapidalam rancangan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.

kekurangan dan manfaat unsur hara tanaman

Diposting oleh Unknown di 16.09 0 komentar

1. Kekurangan unsur hara tanaman (makro)

· Kekurangan unsur nitrogen:

Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklat-an.Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.

· Kekurangan unsur fosfor:

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji - bijian dan memperkuat tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.

Pada tanaman gandum, defisiensi zat fosfat menimbulkan gejala pada jeraminya, berwarna abu-abu, pertumbuhan tanaman sangat kerdil, hal ini diakibatkan pertumbuhan sistem perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.

· Kekurangan unsur kalium:

Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengangejala-gejala karena difisiensi N dan P.

Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Pada permulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang - tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik - titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek - pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.

· Kekurangan unsur kalsium:

Defisiensi untuk Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar diantara ujung tulang - tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman ter-sebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat - zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar).

· Kekurangan unsur magnesium:

Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala - gejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.

· Kekurangan unsur belerang:

Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda, perubahan warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya, warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan " Tea Yellows" atau " Yellow Disease".

2. Kekurangan unsur hara tanaman (mikro)

· Kekurangan unsur besi:

Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah - daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala demikian.

· Kekurangan unsur mangan:

Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.

· Kekurangan unsur borium:

Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:

§ Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepi nya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat.

§ Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil - kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.

· Kekurangan unsur tembaga:

Difisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:

§ Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati.

§ Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.

· Kekurangan unsur seng:

Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya. Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua:

§ Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.

§ Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.

§ Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.

· Kekurangan unsur molibdenum:

Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.

· Kekurangan unsur Si, Cl dan Na:

Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman. Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti itu. Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada jaringan daun. Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.

3. Kegunaan unsur hara tanaman (mikro)

· Kegunaan unsur nitrogen:

Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.

· Kegunaan unsur fosfor:

Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat membungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

· Kegunaan unsur kalium:

Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah. Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

· Kegunaan unsur kalsium:

Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.

· Kegunaan unsur magnesium:

Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.

· Kegunaan unsur belerang:

Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.

4. Kegunaan unsur hara tanaman (makro)

· Kegunaan unsur boron:

Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.

· Kegunaan unsur tembaga:

Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.

· Kegunaan unsur khlor:

Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.

· Kegunaan unsur besi:

Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.

· Kegunaan unsur mangan:

Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.

· Kegunaan unsur molibdenum:

Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.

· Kegunaan unsur seng:

Membantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.

Manfaat Mineral Tanah

Diposting oleh Unknown di 16.08 0 komentar

Bahan mineral tanah merupakan bahan anorganik tanah yang terdiri dari berbagai ukuran, komposisi dan jenis mineral. Mineral tanah berasal dari hasil pelapukan batuan-batuan yang menjadi bahan induk tanah. Pada mulanya batuan dari bahan induk tanah mengalami proses pelapukan dan menghasilkan regolit. Pelapukan lebih lanjut menghasilkan tanah dengan tektur masih kasar.

Mineral mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu tanah, antara lain sebagai

indikator cadangan sumber hara dalam tanah dan indikator muatan tanah beserta lingkungan

pembentukannya.

Untuk mengetahui tingkat cadangan sumber hara dari suatu jenis tanah, diperlukan analisis susunan mineral primer dari tanah tersebut. Dengan mengetahui jumlah dan susunan mineral pasir yang tergolong mudah lapuk, dapat diketahui cadangan sumber hara dalam suatu jenis tanah. Contoh tanah yang susunan mineralnya didominasi oleh mineral mudah lapuk dapat diartikan bahwa contoh tanah tersebut mempunyai cadangan sumber hara tanah yang tinggi.

Menurut Shaw et al. (1973), mineral primer dapat dibedakan atas mineral mudah lapuk (weatherable mineral) dan mineral tahan lapuk (resistant mineral). Mineral mudah lapuk adalah jenis mineral yang dapat melapuk dan melepaskan unsur-unsur penyusunnya ke dalam tanah pada waktu proses pembentukan tanah. Mineral tahan lapuk adalah mineral yang sulit melapuk seiring dengan proses pembentukan tanah. Mineral mudah lapuk yang banyak dijumpai di Indonesia adalah plagioklas, amfibol, dan piroksin. Mineral mudah lapuk dapat mengalami proses pelapukan secara cepat, dan hasil pelapukannya berupa unsur hara seperti Ca, Mg, Na, K, dan Fe. Mineral tahan lapuk (opak, kuarsa) resisten terhadap pelapukan, sehingga walaupun tanah telah mengalami tingkat pelapukan lanjut, mineral tahan lapuk masih tetap ada (Prasetyo et al. 2004).

 

Little Shining Light Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea