Selasa, 23 Oktober 2012

pemupukan pada tanaman padi

Diposting oleh Unknown di 13.55 0 komentar


A.    PENDAHULUAN
Padi merupakan tanaman yang paling penting di Indonesia, karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia, beras juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain.
Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam. Hama yang banyak menyerang tanaman ini adalah tikus, orong-orong, kepinding tanah (lembing batu), walang sangit dan wereng coklat. Hama-hama itulah yang sering menyebabkan padi gagal panen dan tentunya membuat petani merugi.
Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%), dan Brazil (3%).
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
Dalam rangka upaya peningkatan produksi tanaman padi sawah melalui cara dan dikerjakan dengan cara sebaik - baiknya dan supaya dapat meningkatkan mutu tanaman padi dan agar dapat tubuh dan perkembangan tanaman yang baik dan memperoleh hasil yang tinggi kita harus memperhatikan hal - hal berikut ini:

1.MEMILIH VARITAS atau PADI UNGGUL
Diusahakan kita memilih bibit padi yang bersertifikat atau sudah resmi dari pemerintah dan setelah padi di dapat lebih baik direndam selama satu sampai lima ban air rendaman diganti sati hari sekali . ini contoh padi yang bersertifikat : padi CIHERANG dan padi CIBOGA
2. PERSEMAIAN
Pembuatan persemaian harus di pilih lokasi yang aman dari serangan tikus dan mudah kita kontrol setiap hari . luas persemaian 4% dari luas areal yang akan ditanami . tanaman padi yang akan di buat persemaian kira-kira umur 23 sampai 26 hari dan sudah bisa ditanam dilahan sawah .
3. PENGOLAHAN TANAH
Pengolahan tanah harus sempurna, sebelum di bajak tirlebih dahulu di genangi air sesudah di genangi air lalu di bajak dengan menggunakan mesin pembajak sawah atau bisa juga dengan kerbau .
4. JARAK TANAMAN PADI
Jarak tanaman diatur garis lurus dengan jarak 20 kali 20 . tiap lubang ditanami 2 sampai 3 saja


5. PEMUPUKAN
Di bawah ini Macam - macam pupuk yang digunakan dalam budi daya padi.
A.PUPUK ORGANIK
Pupuk ini digunakan untuk memperbaiki fisik kesuburan tanah.
B.UREA / pupuk N (niteogen)
Pupuk ini berfungsi untuk merangsang pertumbuan tanaman secara keseluruan dan kususnya batang , cabang , dan daun serta membantu menghijaukan daun dengan sempurna dan juga membantu fotosintesis.
C.PUPUK SP36
Yang berfungsi untuk pertumbuan akar kususnya tanaman muda dan dapat membanta asimilasi dan pernafasan serta mempercepat pembungaan dan memasakan buah .
D.PUPUK ORGANIK CAIR atau POC
Gunanya untuk menambah unsur - unsur mikro dan sesuai dengan tanaman padi .
E.PUPUK KCL atau PUPUK KALIUM
Berfungsi untuk memperkuat tanaman agar daun,bunga,dan buah tidak mudah gugur, juga menjadikan tanaman lebih tahan terhadap kekeringan dan pemasakan buah
6. JUMLAH PUPUK DAN WAKTUNYA
Cara - cara mengatur komposisi yang benar.
A.Pupuk DASAR OREA 100kg/hektar SP36 100kg/hektar , waktunya diberikan 1 hari sebelum tanam .
B.Pemupukan ke 2 OREA 100kg/hektar , waktunya 15 hari sesudah tanam , dengan cara di semprotkan .
C.Pemupuken ke 3 OREA 100kg/hektar , waktunya padi berusia 45 hari setelsh tanam, dan cara di semprotkan ke tanaman .

7. TATA CARA PEMUPUKAN PADI
Untuk mendapatkan hasil pemupukan yang memuaskan, tidak hanya penting memakai dosis pupuk yang tepat saja tetapi juga penting diketahui cara pengunaan pupuknya. Dengan berkembangnya teknologi pertanian dan industri, telah melahirkan berbagai produk yang cara pemberiannya lain dari biasanya, namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua cara pemberian/memupuk, yakni:
1.   Memupuk melalui akar
Yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar. Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara:
2.   Disebar (broad casting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah:
a.       Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan.
b.      Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan permukaan tanah.
c.       Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik.
d.      Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi.
e.       Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang diambil tanaman sedikit.

Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.
3.   Ditempatkan di antara larikan/barisan
Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Pupuk yang digunakan relatif sedikit
b. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang
c. Kesuburan tanah rendah
d. Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit
e. Untuk tanah tegalan atau darat
f. Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah   
               yang cukup besar
4.      Ditempatkan dalam lubang
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan.

 8. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMUPUK:
1.      Memberikan pupuk sesuai dosis yang di anjurkan dan tepat waktu.
2.      Melihat warna daun tanaman untuk memastikan kebutuhan pupuk pada tanaman. Contoh : Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan bagan warna daun (BWD). Bagan warna daun adalah sebuah alat untuk mengukur tingkat kebutuhan N tanaman dengan mengukur skala tingkat kehijauan warna daun sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan unsur hara N tanaman.
3.      Melihat tingkat kesuburan tanah dan jenis tanahnya
4.      Cara pemberian pupuk, apakah dengan cara di sebar, di larutkan kedalam air irigasi atau pun dengan cara menugal d sekitar tanaman.
9. ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN
Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping  itu  pupuk  dapat  diberikan  melalui  batang  atau  daun  sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan.
Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepat merupakan  hal  sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus  berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.
Alat/mesin  penyebar  pupuk  mempunyai  bentuk  bermacam-macam. Konstruksi  dari  alat  tersebut  tergantung  dari  macam  pupuk  yang  akan diberikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah.
Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam  dan alat pemupuk terdapat beberapa  persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur,  mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat  pupuk  atau  benih.  Dengan  demikian,  untuk  beberapa  jenis  alat pemupuk  yang  didorong  tenaga  manusia  atau  ditarik  hewan  atau  traktor prinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.

Alat/mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang. Umumnya pemupukan masih dilakukan secara tradisional oleh para petani.
Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia

2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan
3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

 

Little Shining Light Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea