Selasa, 15 Juni 2010

CIRI-CIRI MORFOLOGI TANAH

Diposting oleh Unknown di 16.16

Andosol

Andosol berasal dari bahasa jepang yaitu “ando” yang artinya hitam mata kelam.

Tanah andosol adalah tanah berwarna hitam kelam, sangat jarang ber BO dan lempung amorf (terutama allophan).

Ciri morfologi :

- Warna hitam-hitam

- Sangat poreous

- Sangat gembur

- Tidak liat

- Tidak lekat

- Struktur lemah/granulir

- Terasa berminyak (smeary) karena ber BO 8-30%

- pH 4,5 – 6,0

- WHC tinggi

- Terasa seperti sabun (soapy) bila di remas

Sifat Mineralogi :

- Fraksi debu dan pasir halus berupa gelas fulkanik dengan mineral feromognesia

- Fraksi lempung alojan atau halloysit

Sifat Fisika Kimia:

1. BS rendah

2. KPK & KPA tinggi

3. Kadar C & N tinggi

4. P rend krn terfiksasi kuat

5. BJ <>

6. Kapasitas lapang > 15%

Sifat Fisik Andosol yang baik:

  1. WHC tinggi
  2. Angka atterberg sangat tinggi
  3. Selalu jenuh air jika tertutup vegetasi
  4. Sangat gembur tapi mudah diolah
  5. Permeabilitas sangat tinggi

Podsolik Merah Kuning

               Kombinasi grup tanah zonal, Podzolik Merah dan Podzolik Kuning, tersusun dari tanah-tanah yang terbentuk di wilayah beriklim hangatsedang sampai tropis, beriklim lembab, di bawah vegetasi hutan deciduous atau hutan konifer dan biasanya, kecuali sedikit anggota Grup Podzolik Kuning, pada kondisi berdrainase bagus.

Ciri utama dari tanah podsolik merah kuning sebagai berikut:

  1. Terbentuk pada daerah dengan curah hujan antara 2.500 hingga 3.000 mm tiap tahun dengan bulan kering lebig dari 3 bulan.
  2. Terhampar pada lanskap tua bergelombang hingga berbukit dan berada pada ketinggian lebih dari 25 m diatas permukaan laut.
  3. Tekstur tanah adalah liat, struktur blok di lapisan bawah, konsistensi teguh, serta dijumpai adanya plintit serta konkresi besi.
  4. Kemasaman tanah umumnya tinggi dengan pH kurang dari 5,5.
  5. Kadar bahan organik berkisar dari rendah hingga sedang dan kadar N rendah.
  6. Kapasitas tukar kation umumnya kurang dari 24 me/100g liat dan kejenuhan basa kurang dari 35 %.
  7. Permeabilitas lambat sampai baik dan sangat peka terhadap erosi.

8. Kejenuhan Al , Fe dan Mn tinggi

9. Daya jerap terhadap fosfat kuat

10. Kejenuhan basa rendah ; kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan induk masam (feksil) atau batuan pasir, Zn cukup namun tereluviasi.

11. Daya simpan air terbatas

12. Kedalaman efektif terbatas

13. Derajat agregasi rendah dan kemantapan agregat lemah baik pada lahan berlereng maupun datar.

Rendzina

Renzina termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Rendzina adalah tanah-tanah mineral yang mempunyai morfologi serupa dengan tanah-tanah praire. Lapisan atasnya tebal (10-40 cm), dan berwarna gelap atau abu gelap, kaya bahan organic dan basa-basa dan pH nya netral.Umumnya dibentuk dari bahan batuan kapur dan proses pembentukannya sangat di pengaruhi oleh iklim. Luas tanah ini sekitar 9.91 juta ha atau 5.3% dari total daratan Indonesia. Ditemukan di Irian Jaya (5.75 juta ha), NTT (1.05
juta), Maluku (0.53 Juta), Kalimantan Timur (0.52 juta), Sulawesi Tengah (0.39 million), dan Jawa Timur (0.37 juta ha).

Tanah Salin Sodik

               Tanah salin-sodik Tanah yang mengandung baik banyak garam terlarut maupun Na+ dapat tukar yang secara nyata akan mempengaruhi produksi tanaman di semua kondisi tanah dan tanaman. Konduktifitas elektrik dan rasio adsorpsi sodium dari ekstrak jenuh sekurang-kurangnya 0,4 Siemens per meter dan 13.

Podsol

Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol.

Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horizon spodik, suatu horizon dalam dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium (Al) dengan atau tanpa oksidasi besi (Fe). Horizon iluvial ini dijumpai dibawah horizon eluviasi, biasanya suatu horizon albik (berwarna merah muda, dengan demikian memadai bila disebut abu kayu). Umumnya terbentuk diwilayah iklim humid, dibawah vegetasi hutan basah dan berkembang dari bahan endapan dan batuan sediment kaya kuarsa yang dipercepat oleh adanya vegetasi yang menghasilkan serasah asam. Senyawa – senyawa organic tercuci kebawah bersama air perkolasi sehingga tanah permukaan menjadi berwarna terang, sedang horizon bawah menjadi berwarna gelap karena terjadinya selaput organic pada butir-butir tanah.

Ciri – ciri morfologi tanah spodosol tersusun atas : Horizon A2, merupakan lapisan yang mencirikan berupa abu berwarna pucat dengan tekstur liat berlempung, berminyak jika dipijat, kadang-kadang ada konkresi. Horizon B dibedakan dengan jelas dari horizon diatasnya oleh warnanya yang coklat kelam sampai coklat biasa, tekstur lebih halus, struktur tiang akibat saling koagulasi Al dan Fe yang bermuatan positif dengan bahan organik yang bermuatan negatif, sering kali horizon ini mengandung padas. Horizon BC dan C, makin bawah warnyanya makin mendekati warna bahan induk dan tekstur makin kasar.

2 komentar:

Posting Komentar

 

Little Shining Light Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea