Senin, 12 November 2012

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Diposting oleh Unknown di 14.45 0 komentar

Cara menghilangkan jerawat secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan dibawah ini:

1.      Jeruk nipis
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk nipis Sangat mudah, yaitu campurkan jus/perasan lemon dengan air mawar kemudian oleskan di wajah. biarkan kira-kira 15 menit. Jika sudah, bilas dengan air hangat. Jeruk nipis Bisa digunakan untuk mengobati jerawat karena mengandung citric acid. citric acid sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit yang mati yang bisa menyebabkan jerawat. lakukan ini dengan rutin dan konsisten selama kurang lebih 15 hari dan lihat hasilnya.

2.      Putih Telur
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Putih Telur juga bisa. Pertama pisahkan kuning telur dan ambil putih telurnya. Kocok dan oleskan ke wajah kemudian diamkan selama 15 menit. Putih telur dapat digunakan untuk mengurangi minyak di wajah yang yang bisa menjadi pemicu jerawat.

3.      Pasta Gigi
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Pasta Gigi mungkin juga bisa dicoba. Pasta gigi yang digunakan atau yang bisa kita pakai untuk mengobati jerawat adalah yang berbentuk pasta bukan jell. Tinggal Oleskan pasta gigi ke jerawat dan bagian lain di sekitar jerawat tersebut sebelum tidur. Kemudian Biarkan sampai pagi hari.

4.      Tomat
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Tomat juga bisa. Buah ini sangat ampuh untuk menghilangkan komedo hitam(blackheads). Caranya cukup mudah, Buah tomat dibelah jadi dua,kemudian di usap-usapkan kewajah yang berjerawat. Diamkan sampai 1jam kemudian bilas sampai bersih.

5.      Bawang Putih
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Bawang Putih adalah hal sangat mudah diantara cara-cara yang lain. Tumbuk atau diiris bawang putih tadi, kemudian usapkan pada wajah yang berjerawat, tunggu hingga beberapa menit dan bilas sampai bersih.

6.      Daun pepaya
Ambil daun pepaya yang sudah tua sebanyak 2 atau 3 helai  dan jemur. Blender daun pepaya, dan peras untuk diambil airnya. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada bagian kulit yang bermasalah.

7.      Lobak
Cuci lobak secukupnya, kemudian blender atau parut untuk diambil airnya. Tambahkan sedikit cuka apel kemudian aduk hingga rata. Oleskan pada bagian yang bermasalah, lalu diamkan hingga kering. Cuci muka dengan air hingga bersih.

8.      Bunga Mawar
Bunga mawar yang indah bisa kita manfaatkan sebagai obat jerawat. Caranya adalah ambil 5 kuntum bunga mawar, lalu dihaluskan, berilah air jeruk nipis, oleskan ke wajah yang berjerawat.

9.      Temulawak dan Kencur
Bila temulawak digunakan untuk mengatasi jerawat dari dalam, sementara kencur mengatasi jerawat dari luar. Caranya adalah siapkan temulawak 10 gram, asam (yang sudah lama) 10 gram, kencur 10 gr di parut, jinten, gula aren. Tumbuklah semua bahan-bahan tadi, setelah halus seduhlah dengan air panas, kemudian di minum.
Untuk pengobatan dari luar tubuh kencur di parut, peras, endapkan air perasan tadi. Sebelum memakai endapan tadi, cucilah wajah dengan air hangat, oleskan air (bukan endapannya) tadi ke wajah menjelang tidur. Endapan kencur tadi bisa digunakan untuk masker wajah yang dicampur dengan rumput teki, teri adas, lembutkan bahan-bahan tadi kemudian berilah air hangat. Pakailah untuk masker wajah.

Aktifitas yang di lakukan saat ingin menghilangkan jerawat :
-          Mencuci wajah 2 kali sehari bisa menghilangkan jerawat
-          Sesuaikan kosmetik dengan jenis kulit anda mungkin akan menghilangkan jerawat sebisa mungkin hindari kosmetik yang berminyak untuk menghilangkan jerawat.
-          Keringkan wajah kita dengan handuk yang bersih setelah cuci muka atau mandi, karena bakteri juga menyukai tempat yang lembab dan hangat.
-          Minum air putih minimal 2 liter sehari, maka kulit kita akan selalu fit dan sehat.
-          Menggunakan pelembab akan membantu menyehatkan kulit kita, terutama dari kulit kering dan pecah2. Namun pelembab disini bukan berarti pelembab yang berminyak. Sekarang sudah banyak produk kosmetik yang berbahan dasar air.
-          selalu pastikan kulit anda bersih sebelum tidur dengan mencuci muka anda sebelum tidur agar kulit beregenerasi dengan baik. Sering-seringlah makan sayur dan buah.
-          Tidur yang cukup dan teratur.

Minggu, 11 November 2012

PERMASALAHAN DALAM TEKNIK BUDIDAYA (PENGAIRAN, PEMUPUKAN DAN PENGENDALIAN OPT) TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) BESERTA PENYELESAIANNYA

Diposting oleh Unknown di 12.55 0 komentar


Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae. Di Indonesia tanaman kacang tanah menjadi salah satu tanaman palawija yang sering dibudidayakan masyarakat. Karena kacang tanah termasuk tanaman palawija yang berumur pendek. Jadi, tanaman ini tergolong tanaman tanaman yang cepat menghasilkan. Kacang  memilik berbagai manfaat dan kegunaan yaitu sebagai makanan karena biji kacang tanah berisikan senyawa yang dibutuhkan orhan – organ tubuh seperti kandungan protein, karbohidrat, dan lemak dan juga sebagai bahan pembuat minyak goreng.
Di Indonesia, tanaman kacang tanah biasa di tanam di daerah dengan ketinggian di bawah 500 dpl. Dengan suhu  kisaran 25oC-32oC. Selain itu PH pada tanah juga harus selalu diperhatikan, PH yang cocok untuktanaman kacang tanah yaitu antara 6,0-6,5, dengan tekstur tanah yang gembur.
Meskipun cara pemeliharaan kacang tanah relatif mudah dilakukan dari palawija yang lainnya (karena pada kacang tanah tidak terlalu membutuhkan pupuk yang terlalu banyak), dalam pemeliharaannya sering terjadi beberapa masalah dalam mengatur kebutuhan air, pemupukan dan pengendalian OPT. Beberapa permasalahan yang sering dihadapi beserta pengelesaiannya yaitu:
1.        Pengairan
Dalam pengairan, masalah yang sering dihadapi oleh petani adalah teknis pengairan yang kurang sesuai. Terkadang ada petani yang hanya menyiram tanaman kacang tanah ini tanpa membuat saluran irigasi sedangkan keadaan air pada bedengan kacang tanah harus selalu dijaga agar tetap lembab dan tidak kering, sebab kacang tanah termasuk tanaman yang berakar dangkal dan selalu menghendaki tanah yang lembab. Namun jika terlalu jenuh pun tidak dikehendaki karena pada kondisi semacam ini justru akan merusak pertumbuhan akan. Akibatnya, akar menjadi busuk, lama kelamaan tanaman menjadi layu dan akhirnya akan mati.
Jika ingin memperoleh hasil kacang tanah yang baik, pengairan dapat dilakukan dengan membuat bedengan pada tanaman kacang tanah karena penanaman kacang tanah membutuhkan sistem drainase yang baik yakni drainase yang dapat dijadikan sarana untuk mengatur keluar masuknya air dari dan masuk ke lahan. Bedengan ini berfungsi melancarkan jalannya air, sehingga tanaman kacang tanah bisa terhindar dari genangan air. Bedengan dibuat mengikuti bentuk kontur dan luas lahan yang akan ditanami. Sebaiknya lebar bedengan dibuat sekitar 2 meter, jarak bedengan cukup 30cm, jarak bedengan ini berfungsi sebagai saluran air dan juga sebagai jalan akses petani saat bekerja. Tinggi bedengan kira – kira 20 cm, bedengan tidak terlalu tinggi karena dikhawatirkan akan terlalu banyak mengambil tanah dari lapisan bawah yang kurang baik untuk penimbunan. Sehingga tanah yang jelek bisa tercampur dengan lapisan atas yang subur. Tanah kacang membutuhkan air sejak tanaman berumur tiga minggu. Frekuensi pengairan pada musim kemarau ini senbaiknya disesuaikan dengan banyaknya curah hujan, yaitu antara 6 – 8 kali dalam 1 – 2 minggu. Pengairan terhadap bedengan hendaknya dilakukan pada pagi hari ( jam 6.00 sampai dengan 8.00 pagi), atau pada sore hari (setelah jam 15.00). hendaknya dihindarkan pengairan pada siang hari.
2.      Pemupukan
Tanaman kacang tanah dapat bertahan dan bertumbuh tanpa pemupukan tetapi akan lebih bagus jika dilakukan pemupukan. Jika budidaya tanaman kacang tanah dilakukan tanpa pemupukan, sebelumnya kita harus mengetahui keadaan tanah yang akan ditanami apakah sudah tersedia unsur hara apa belum.
Untuk budidaya kacang tanah tanpa menggunakan pupuk, sebaiknya kacang tanah ditanam pada lahan bekas tanaman padi, tembakau dan lainnya. Karena setelah padi atau tembakau dipanen ternyata pupuk yang terkandung pada bedengan tersebut masih bermanfaat dan berguna serkali bagi tanaman berikutnya. Sebelum ditanami tanah tersebut harus diolah semaksimal mungkin. Untuk memenuhi kebutuhan unsur N tanaman kacang tanah sendiri dapat mengikat unusr N yang ada diudara dengan aktivitas jasad renik.
Untuk budidaya tanaman kacang tanah dengan menggunakan pupuk, kita harus mengetahui fungsi pemupukan, jenis pupuk, waktu pemberian pupuk dan dosis pupuk yang sesuai untuk tanaman kacang tanah. Pemupukan berfungsi untuk meningkatka kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi, namun jika pemberian pupuk baik itu pupuk organik ataupun anorgaink yang berlebihan atau tidak sesuai dosis dan pemberiannya tidak tepat waktu terhadap tanaman  justru akan merusak dan dapat menurunkan hasil produksi.
Tanaman kacang tanah membutuhkan unsure P untuk mengaktifkan pembentukan polong dan mempercepat pemasakan buah. Pada umumnya yang dipakai adalah pupuk TSP. Pupuk diberikan setelah tanaman itu berdaun dua helai, atau pada asaat tanaman berumur 1- 2 minggu. Setiap lahan seluas 1 ha kira – kira membutuhkan pupuk 75kg, tetapi bila akan ditambah kapur cukup diberikan sebanyak 6 – 7 kg/ha. Sedangkan pada pemupukian dasar lebuh bagus jika menggunakann pupuk kandang atau pupuk hijau atau pupuk kompos. Pemupukan dilakukan dengan cara meneburkan pupuk disekitar lubang atau dibenamkan diantara 2 lubang, banyaknya pupuk dasar yang diperlukan 14 – 15 ton/ha.
3.      Pengendalian OPT
Terdapat beberapa OPT pada tanaman kacang tanah akan tetapi yang sering muncul adalah tikus dan ulat. Pengendalian OPT dapat dilakukan secara kultur teknis, pengendalian fisik/mekanis, pengendalian hayati dan pengendalian secara kimiawi. Pengendalian OPT secara kimiawi (pestisida) harus dilakukan dengan tepat yaitu tepat dosis dan tepat waktu. Pengendalian OPT yang tidak tepat waktu dan tepat dosis menggunakan pestisida dapat membahayakan lingkungan sekitar yang berdampak juga pada bahaya kesehatan manusia jika digunakan secara terus-menerus.
Cara mengendalikan tikus yang mengganggu dapat dilakukan dengan memasang perakap tikus yang diletakkan disekitar tanaman. Sedangkan ulat yang menyerang pada daun tanaman kacang tanah merupakan ulat grayak (Spodoptera litura F.). Gejala Serangannya yaitu larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa bagian atas epidermis daun, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau.  

Dari beberapa permasalahan dan penyelesaian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh hasil produksi kacang tanah yang maksimal, diharapkan memperhatikan teknik budidaya yang digunakan dari sebelum penanaman sampai penanganan pasca panen.

Manajemen Pembuatan Pupuk Kompos

Diposting oleh Unknown di 12.52 0 komentar


Dalam usaha pupuk kompos, dibutuhkan manajemen agar dalam pembuatannya dapat berjalan sesuai rencana. Manajemen menurut Ricky W. Griffin merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi manajemen juga harus dapat diterapkan dalam usaha pembuatan pupuk kompos. Fungsi manajemen itu sendiri merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen diantaranya adalah
a.      Perencanaan (Planning)
Dalam pembuatan pupuk kompos, fungsi perencanaan (planning) ini sangat penting untuk merencanakan pembuatan pupuk kompos tersebut. Dengan fungsi ini kita dapat menentukan tujuan pembuatan pupuk kompos, menentukan sumber modal dan jumlah modal yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk kompos, menentukan jumlah pupuk yang akan dibuat, menentukan target konsumen, menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut dan pemasarannya. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
b.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian dalam pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan dengan membagi tugas  dalam penyediaan  bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk dan prosedur kerja pembuatan pupuk.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos diantaranya adalah:
-         EM4
-         Sisa bahan organic
-         Kotoran hewan
-         Dedak
-         Air gula merah
-         Air secukupnya
Cara kerjanya adalah:
-         Bahan organic dipotong 1-1,5 cm dan dimasukan kedalam kantong plastik.
-         Campurkan semua bahan kemudian tambahkan air secukupnya (jangan terlalu becek).
-         Semua bahan diaduk samapai kelihatan tidak terlalu basah dan kering.
-         Kemudian tutup dan dibiarkan selama 2 hari agar suhu meningkat.
-         Setelah pupuk tidak panas lagi, pupuk sudah dapat digunakan.
c.       Pengarahan (Actualiation)
Dengan fungsi pengarahan ini, manajer harus mampu mengarahkan atau menggerakkan para pekerja berdasarkan pekerjaannya masing-masing seperti yang telah ditentukan (dibagi) dalam fungsi pengorganisasian untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga para pekerja bisa memiliki kesadaran mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Misalnya pekerja yang mendapatkan bagian pembuatan pupuk harus mampu mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.
d.      Pengawasan (controlling)
Fungsi ini mengontrol semua fungsi diatas untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Dalam pembuatan pupuk kompos, fungsi ini dapat mengatur sumber dana yang digunakan yaitu harus jelas, mengawasi jalannya proses produksi pupuk dari target produksi, alat dan bahan dan mengatur jalannya pemasaran pupuk, yaitu target konsumen, cara pemasaran, dan lokasi pemasaran pupuk.

Materi Komunikasi pertanian part 3

Diposting oleh Unknown di 12.47 0 komentar


Dalam komunikasi pertanian, terdapat 3 hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah
A.    Unsur-unsur komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat 5 unsur dasar komunikasi yaitu:
1.      Source; communication skill, attitudes, knowledge, social system, culture. Unsur ini merupakan pihak (seseorang/kelompok) yang menciptakan-mengirimkan pesan dan unsur utama yang menentukan keberhasilan komunikasi. Dialah yang mempunyai suatu pesan untuk disampaikan pada komunikan. Dalam penyampaiannya, seorang komunikator haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai keinginan. Karena apabila dalam penyampaian pesan sikap kita tidak baik, katakanlah sombong, maka pesan penting yang seharusnya sampai pada komunikan malah tidak sepenuhnya sampai akibat sikap kita tersebut. Komunikator juga harus memiliki sikap reseptif yang bersedia menerima gagasan terhadap pesan yang telah disampaikannya.  Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul gangguan komunikasi yang disebabkan oleh:
a)      kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomunikasi,
b)      kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasar-an,
c)      sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dan,
d)     perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan sasarannya.
Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha:
a)      meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,
b)      menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,
c)      bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),
d)      memahami, mengikuti, atau setidaknya tidak menyinggung nilai-nilai sosial budaya sasaran (meskipun dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).
2.      Massage; elements, content, treatment, structure, code. Unsur kedua ini merupakan terjemahan gagasan kedalam kode simbolik (bahasa/isyarat). Pesan adalah apa yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Suatu  pesan biasanya dikupas secara panjang lebar untuk berbagai segi. Penyampaian pesan dapat berupa lisan, face to face, atau melalui media. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :
a.       Informatif: pesan yang seperti ini berisi informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan.
b.      Persuatif: pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai sabut tersebut.
c.       Koersif: jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.
Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah:
a)      mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disampaikan pada saat sedang dan atau segera akan dibutuhkan.
b)      disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami
c)      tidak memerlukan korbanan yang memberatkan
d)     memberikan harapan peluang keberhasilan yang tinggi, dengan tingkat manfaat yang merangsang.
e)      dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya yang dimiliki/dapat diusahakan) masyarakatnya.
Dalam menyampaikan sebuah kode simbolik (pesan), pasti akan menimbulkan sebuah persepsi. Persepsi merupakan inti pertama dalam komunikasi. Persepsi itu ada pada orang yang berkomunikasi, sehingga, bisa saja orang akan mempersepsikan berbeda kode yang sama.
3.      Channel; seeing,hearing, touching, smelling, tasting. Unsur ketiga ini merupakan medium yang membawa pesan dan berhubungan dengan panca indra. Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah mata dan telinga. Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun gangguan sosial budaya dan psikologis (jika menggunakan media antar pribadi). Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera masyarakat setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya (dana, ketrampilan, dan peralatan yang tersedia). Tentang hal ini, harus dipahami bahwa mediamasa (elektonik) yang modern, canggih dan mahal tidak selalu lebih efektif dibanding media interpersonal dan media-tradisional.
4.      Receiver; communication skill,attitudes, knowledge, social system, culture. Unsure keempat ini merupakan pihak (seseorang/kelompok) yang menjadi sasaran komunikasi. Komunikan merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan. Dapat dikatakan bahwa komunikator dapat menjadi komunikan, dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
5.      Effect adalah apa yang terjadi kepada penerima setelah ia menerima pesan. Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya. efek ini dapat dilihat dari pendapat pribadi, pendapat publik, dan pendapat masyarakat. Dari efek inilah yang nantinya akan memicu adanya umpan balik dari komunikan. Dan umpan balik inilah yang dapat menentukan bahwasanya suatu komunikasi dapat berhasil atau tidak.
B.     Proses komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.      Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2.      Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.      Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4.      Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5.      Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6.      Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7.      Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Melalui komunikasi, proses perubahan perilaku yang menjadi tujuan penyuluhan sebenarnya dapat dilakukan melalui 4 (empat) cara, yaitu:
1.      Secara persuasive atau bujukan, yakni perubahan perilaku yang dilakukan dengan cara menggugah perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator.
2.      Secara pervasion, atau pengulangan, yakni penyampaian pesan yang sama secara berulang-ulang, sampai sasarannya mau mengikuti kehendak komunikator.
3.      Secara compulsion, yaitu teknik pemaksaan tidak lang-sung dengan cara menciptakan kondisi yang membuat sasaran harus melakukan/menuruti kehendak komunikator. Misalnya, jika kita menginginkan petani menerapkan pola tanam: padi-padi, palawija di lahan yang berpengairan terjamin, dapat dilakukan dengan memutuskan jatah pengairan ke wilayah tersebut.
4.      Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara memberikan sanksi (hadiah atau hukuman) kepada mereka yang menurut/melanggar anjuran yang diberikan. Misalnya, memberikan penghargaan kepada petani pengguna pupuk organik, atau melakukan penca-butan terhadap tanaman petani yang tidak direkomen-dasikan. Sehubungan dengan ini, dalam penyuluhan pertanian ha-rus dihindari cara-cara pemaksaan, tetapi sejauh mungkin tetap melaksanakan teknik-teknik bujukan dan pengulangan yang dilakukan melalui kegiatan belajar bersama.
C.    Tujuan komunikasi
Tidak ada komuniksi tanpa tujuan. Tujuan komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang mengarah kepada pikiran (kognisi: tidak mengerti menjadi mengerti), perasaan (afeksi: selain menjadi mengerti juga menjadi suka), maupun kepada keterampilan (konasi: dari rasa suka itu, menjadi tergerak untuk melakukan sesuatu). Tujuan komunikasi akan tercapai manakala tercipta komunikasi yang informatif, persuasive, dan rekreatif/menyenangkan.
1.      Komunikasi informatif 
Komunikasi informatif  adalah jenis komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan.  Isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan pandangan misalnya, penjelasan mengenai pelaksanaan otonomi daerah. Ada tiga hal yang harus diperhatikan  agar  komunikasi informatif ini dapat berhasil yaitu:
a)      menarik perhatian;
b)      mengusahakan agar komunikan bersedia menerima isi pesan:
c)      komunikan bersedia menyimpan isi pesan.
2.      Komunikasi Persuasif
Tahap-tahap penyampaian efektivitas komunikasi persuasif sama dengan komunikasi informatif, tetapi tujuannya lebih jauh lagi, yaitu mengajak komunikan untuk bertindak sesuai dengan isi pesan komunikator.  Komunikan diberi pandangan-pandangan baru lalu diajak meneliti kembali kerangka acuan bertindak dan pola tingkah lakunya selama ini, dan akhirnya dibujuk untuk mengubah kerangka acuan dan pola bertindaknya itu sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Sekarang ini banyak bidang yang mendasarkan pada teknik ini seperti : periklanan/advertising, propaganda, negoisasi, direct selling, kampanye,dsb.
3. Komunikasi Hiburan
Komunikasi hiburan bertujuan untuk menghibur.  Meskipun tahap-tahap prosesnya sama dengan jenis komunikasi lainnya, pencapaian tujuannya lebih ringan daripada ketiga jenis informasi lainnya, karena tidak perlu mengubah pandangan ataupun pola tindak komunikan.  Tetapi, untuk dapat menjalankan komunikasi menghibur dengan berhasil, komunikator perlu mengetahui keadaan komunikan.  Kalau tidak, pesan yang diharapkan menghibur mungkin bisa diterima sebagai penghinaan. Jadi, dalam pelaksanaanya perlu pengetahuan dan pemahaman yang cukup baik.

Komunikasi Pembangunan Pertanian
Komunikasi – informasi
Proses adopsi dari difusi inovasi


 
Iptek program                                     komunikasi pembangunan                               masyarakat subjek-
Pembangunan                          pertanian                                                         objek pembangunan
                                                                                                                        pertanian


 
proses umpan balik
komunikasi – informasi

Antara pemberi informasi dan penerima informasi harus didekatkan. Dalam hal ini yang berperan dalam mendekatkan informasi adalah penyuluh. Dalam menyampaikan informasi oleh pemberi informasi (pemerintah), bahasa yang digunakan sering tidak sama dengan bahasa yang digunakan oleh penerima informasi (petani), sehingga bisa menyebabkan ketidak efektifan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, diperlukan perantara yang dapat dan mampu menyamakan persepsi antara pemberi informasi (pemerintah) denga penerima informasi (petani), sehingga apa yang ingin disampaikan pemerintah kepada petani dapat diterima dengan baik oleh petani.

Makna Mempelajari Komunikasi Pertanian
Sejalan dengan pemahaman tentang “komunikasi memusat” Soemardjo (1999) mengemukakan bahwa dari hasil penelitiannya terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap mutu penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh untuk memandirikan petani. Dengan kata lain, proses penyuluhan partisipatip yang dibarengi dengan proses komunikasi memusat tersebut merupakan metoda yang layak dikembangkan.
Penyuluhan Pertanian  adalah proses pendidikan luar sekolah ditujukan kepada para petani dan keluarganya yang berlangsung terus-menerus agar mereka mau dan mampu meningkatkan jumlah dan mutu produksi usaha mereka dan diharapkan dapat menaikan taraf hidupnya dengan serta-merta menjaga kelestarian lingkungannya.
Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai tujuan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan adanya program Pengembangan Usaha Agribisnis, fungsi penyuluhan pertanian memfasilitasi dalam bimbingan, pendampingan dan advokasi pengelolaan usaha agribisnis di perdesaan, memfasilitasi dan memotivasi penumbuhan dan pengembangan kelompoktani serta gabungan kelompok tani. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka penyuluh sebagai fasilitator harus menguasai selain falsafah dan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian, juga Teknik Komunikasi Persuasif. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari ilmu komunikasi pertanian (penyuluhan).


 

Little Shining Light Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea