Dalam usaha pupuk kompos,
dibutuhkan manajemen agar dalam pembuatannya dapat berjalan sesuai rencana. Manajemen
menurut Ricky W. Griffin merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi manajemen juga harus dapat
diterapkan dalam usaha pembuatan pupuk kompos. Fungsi manajemen itu sendiri
merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen diantaranya adalah
a.
Perencanaan
(Planning)
Dalam pembuatan pupuk kompos, fungsi perencanaan
(planning) ini sangat penting untuk merencanakan pembuatan pupuk kompos
tersebut. Dengan fungsi ini kita dapat menentukan tujuan pembuatan pupuk
kompos, menentukan sumber modal dan jumlah modal yang dibutuhkan dalam
pembuatan pupuk kompos, menentukan jumlah pupuk yang akan dibuat, menentukan
target konsumen, menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan
pupuk kompos tersebut dan pemasarannya. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak
dapat berjalan.
b.
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian
dalam pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan dengan membagi tugas dalam penyediaan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
pupuk dan prosedur kerja pembuatan pupuk.
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan pupuk kompos diantaranya adalah:
-
EM4
-
Sisa bahan organic
-
Kotoran hewan
-
Dedak
-
Air gula merah
-
Air secukupnya
Cara
kerjanya adalah:
-
Bahan organic dipotong
1-1,5 cm dan dimasukan kedalam kantong plastik.
-
Campurkan semua bahan
kemudian tambahkan air secukupnya (jangan terlalu becek).
-
Semua bahan diaduk
samapai kelihatan tidak terlalu basah dan kering.
-
Kemudian tutup dan
dibiarkan selama 2 hari agar suhu meningkat.
-
Setelah pupuk tidak
panas lagi, pupuk sudah dapat digunakan.
c.
Pengarahan
(Actualiation)
Dengan fungsi pengarahan ini, manajer
harus mampu mengarahkan atau menggerakkan para pekerja berdasarkan pekerjaannya
masing-masing seperti yang telah ditentukan (dibagi) dalam fungsi
pengorganisasian untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga para
pekerja bisa memiliki kesadaran mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggung
jawabnya. Misalnya pekerja yang mendapatkan bagian pembuatan pupuk harus mampu
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.
d.
Pengawasan
(controlling)
Fungsi ini mengontrol semua fungsi
diatas untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Dalam pembuatan pupuk kompos,
fungsi ini dapat mengatur sumber dana yang digunakan yaitu harus jelas, mengawasi
jalannya proses produksi pupuk dari target produksi, alat dan bahan dan
mengatur jalannya pemasaran pupuk, yaitu target konsumen, cara pemasaran, dan lokasi
pemasaran pupuk.
0 komentar:
Posting Komentar